Selasa, 25 Agustus 2015


Hujan kini telah reda namun rintik rintik masih tetap turun dengan mungilnya.Aku masih disini sayang, iya disini menunggumu ditempat yang kamu janjikan semalam. Tak ada tanda tanda kehadiranmu akan datang. Rasanya aku ingin pulang, tertidur dikamar kosan dan berhenti memikiranmu sejenak.
Aku terus membuka smsmu semalam,beraharap aku tak salah membacanya. sudah sekian lama kamu tak pernah mengabariku untuk mengajak bertemu
''sayang bisa datang ketempat biasa ?? besok ku tunggu jam 14.00 jangan lupa ya sayang ''
Tempat biasa? Rasanya aku bingung dimana tempat biasa kami bertemu. Hampir 1 tahun belakangan ini kita tak banyak bertemu, kamu sibuk dengan pekerjaanmu dan aku sibuk dengan tugas kuliahku.

Tapi firasatku tertuju pada caffe kecil dipojok kota hujan, awal kami berjumpa 2 tahun lalu. Aku yakin inilah tempat biasa yang kamu maksud. Jam tangan yang melingkar ditanganku terus berputar tak peduli aku terus memperhatikanya berharap waktu berhenti sejenak untuk menunggumu datang.
Minuman yang aku pesan pun sudah terlihat kering . Pengunjung caffe pun telah berganti kecuali Aku iya Aku yang tetap duduk dibangku dekat jendela caffe . Pukul 17.00 caffe akan tutup dan itu menandakan aku harus segera pergi dan tidur dikamar kosan yang sudah aku impikan sedari tadi apalagi pengunjung caffe juga kian berkurang. Tetapi Entah apa yang membuatku tetap duduk mematung disini tanpa ada kabar lagi dari kamu selain sms yang ku terima semalam. sudah berkali kali sejak aku berangkat dari kosan , aku mencoba menghubungimu , namun hasilnya tetap sama NIHIL . Tidak biasanya kamu terlambat menemuiku dan mengulur dari jadwal yang kamu janjikan. Ada apa sebenarnya?

Ada meating mendadak? Itu mustahil rasanya , harusnya kamu menghubungiku sebelum meating itu benar benar dimulai atau kamu lupa akan janjimu? aah itu terlihat lebih konyol. Perasaan ini kian bercampur aduk apalagi prasangka buruk kian menerjang menggoyahkan keteguhanku untuk tetap menunggu. Atau jangan jangan kamu sudah berjanji dengan wanita lain disudut kota yang lain. Aaah,kenapa pemikiran bodoh ini terus mengusikku.
Masih ada 15 menit sebelum caffe benar benar tutup tampak pelayan mulai sibuk merapikan meja yang kotor karena pengunjung.
''Mbak,sebentar lagi caffe akan tutup  '' kata seorang pelayan membangunkan ku dari lamunan yang mengerikan ini
''iya mas,saya tahu'' jawabku lirih
''Apa mungkin ada yang bisa saya bantu ? '' tanya pelayan itu makin menyudutkankku

Aku hanya menggeleng kecil
'' saya hanya sedang menunggu seseorang'' jawabku datar
''Tapi caffe  ini mau tutup mbak, mbak bisa janjian lagi ditempat lain''
                Aku hanya terdiam setelah pembicaaraan dengan  pelayan itu.Rasanya  tak ada lagi yang perlu di bicarakan. Aku menunggu hingga caffe ini benar- benar tutup . Mungkin saja kamu terjebak macet . Aku mulai berfikir positif meski hawa negatif terus menyelimutiku.
''huft.. 5 menit lagi aku akan pergi dari caffe ini dan buru-buru pulang''
Aku  mencoba melongok keluar jendela yang dibasahi oleh air hujan meski aku  hanya melihat  lampu jalanan yang menyorot mataku. Aku duduk kembali tampak pelayan tadi yang terlibat percakapan kecil itu mendekati ku lagi .
 '' Ah paling juga menyuruhku pulang '' kataku dalam hati
'' mbak ini nunggu siapa toh'' tanyanya dengan muka penasaran
'' kenapa tanya begitu mas'' aku malah balik bertanya
''kemaren ada cowo mbak udah nunggu lama kaya mbak, disini dibangku ini pula,dia disuruh pulang gak mau katanya udah janji sama ceweknya tapi ceweknya sampe caffe ini tutup juga gak dateng dateng. Kasian sekali cowoknya mbak'' sambil mengambil gelas kosong dihadapanku
Seketika cerita pelayan itu sungguh menyayat hatiku entah kenapa bisa begitu.Buru buru aku mengecek sms yang dia kirim semalem . Astaga sms ini dikirim tanggal 15 desember dan baru aku trima 16 desember malam. Seketika aku tak bisa berfikir apa apa .Aku yakin dia pasti fery yang menungguku ahh bodoh sekali aku
''Mas apa cowo itu pake kacamata '' tanyaku gemetar
''iya mbak . apa mbak mengenalnya?''
Perkataan pelayan itu bak petir yang menyabar disiang bolong, kaget dan sakit sekali rasanya.
''Dia adalah orang yangg sedang saya tunggu'' kataku lemas
''Mari mbak ikut saya sebentar '' Pelayan itu menarik tangan saya dan menyuruhku mengikutinya. Pelayan itu membawaku ketempat kasir entah apa yang mau dia tunjukan

''saya dapet amanah dari cowok itu mbak,ini suruh kasih ke cewek yang dia tunggu,walaupun awalnya saya tolak karna saya tidak tau mukanya sama sekali. Untung saya bertemu embak''
Aku menerima bungkusan kado dari pelayan itu, lemas rasanya tak berdaya ,ingin rasanya aku terjatuh seketika itu tapi aku tetap berdiri kokoh , perasaan ku saat itu sangat kalut antara menyesal dan merasa bodoh, bodoh sekali.Diatas kado itu ada sebuah amplop cantik,aku mencoba membuka perlahan.

''Happy anniversery 2 tahun sayang aku sayang kamu . ini hadiah untuk mu maaf aku tak pernah mengabarimu aku sayang kamu '' tertanda Ozy

Astaga cewek macam mana aku ini .  Sudah dapat cowok baik baik aku malah meragukanya . Apalagi semalam aku marah marah , aku kira Ozy lupa hari jadi kita,tapi aku salah aku menyesal sangat menyesal.seketika itu aku duduk lemas tak berdaya . inginku berteriak memintaa maaf tapi aku ingat aku masih di cafee.
‘’ Aku sayang kamu Zy."